Jangan Asal Pilih Imam, Jadi Imam Ada Syaratnya!

December 18, 2018

Assalamualaikum,

Sholat merupakan suatu kewajiban yang amat penting bagi orang Muslim. Sholat yang utama adalah sholat dilakukan secara berjemaah. Nah, dalam berjemaah terdiri dari imam dan makmum.

Jangan Asal Pilih Imam, Jadi Imam Ada Syaratnya!
Jangan Asal Pilih Imam, Jadi Imam Ada Syaratnya!

Dari pengalaman, Ada kalanya saya dan beberapa orang teman selalu mempersilahkan satu sama lain untuk menjadi imam sholat. Namun demikian, ternyata ada beberapa syarat untuk menjadi imam sholat.

Jangan Asal Pilih Imam, Jadi Imam Ada Syaratnya!

Menjadi imam sholat pastinya dapat menjadi suatu kebanggan bagi seseorang. Karena menjadi imam sholat ternyata meniliki beberapa syarat dan tidak boleh asal-asalan memilih imam.

Berdasarkan hadist riwayat Imam Muslim nomer 673 dari sahabat Mas'ud Al-Anshari, Rasulullah Muhammad SAW pernah menyampaikan tentang siapa yang peling berhak untuk menjadi Imam :

“Dari Abu Mas’ud Al-Anshari rhadiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertutur : Yang paling berhak untuk menjadi imam adalah orang yang paling pintar dan paling banyak hafalan Al-Qur’annya, jika dalam hal itu sama, maka dahulukan yang paling faham dengan sunnah, jika pengetahuan sunnah (dari para kandidat imam) sama, maka dahulukan orang yang lebih dahulu berhijrah, jika dalam waktu hijrah juga sama, dahulukan orang yang paling dahulu islamnya, dan janganlah seorang mengimami seorang yang memiliki kekuasaan, dan jangan seorang duduk dibangku kemulian milik seseorang kecuali dengan izinnya.” Berkata Al-Asyaj  dalam suatu riwayat : kata “lebih dahulu islamnya” diganti dengan “lebih tua umurnya”.

Dari hadist di atas, setidaknya dapat ditarik 5 kesimpulanan terkait syarat apa saja yang harus dimiliki guna menjadi imam shalat. Berikut adalah kesimpulannya:

1. Kriteria 1 : Kesempurnaan Bacaan Al-Qur’an dan Banyaknya Hafalan

Dalam hadits riwayat Bukhari, “Diawal kedatangan kaum muhajirin di daerah usbah (sebuah daerah di Quba) sebelum kedatangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yang menjadi imam sholat adalah salim maula abu hudzaifah, dan ketika itu, dialah yang paling banyak hafalan Al-Qur’annya ”

Dalam hadits sebelumnya ada kata أَقْرَأُ yang memiliki makna paling bagus bacaan dan tajwidnya. Sementara komisi fatwa saudi arabia no 19048 berkata,
المراد بذلك: أحسنكم تلاوة، وترتيلا للقرآن، ويراد به أيضا: أكثركم قرآنا، فمن كان أحسن تلاوة وترتيلا للقرآن وأكثر حفظا للقرآن، فهو أولى بالإمامة ممن هو أقل منه في ذلك، لا سيما إذا كان فقيها في صلاته.
“Maksudnya adalah seorang yang paling bagus bacaannya, paling tartil, dan kata tersebut juga memiliki makna ‘yang paling banyak hafalannya”

2. Kriteria 2 : Ilmu atau Pengetahuan Terhadap Sunnah (Hadits-hadits)

Maksud dari perkataan ini ialah orang yang paling tahu dengan sunah adalah orang yang paling faham dengan hukum-hukum agama yang meliputi sholat, puasa, zakat, haji dan lainnya.


3. Kriteria 3: Waktu Hijrah

Maksud dari waktu hijrah adalah siapakah yang lebih dahulu berpindah dari negri kafir menuju negri islam.


Dulu saat zaman Rasulullah adalah seorang yang lebih dahulu berhijrah menuju Beliau lebih berhak menjadi imam jika mereka sama dalam dua kriteria yang pertama dan kedua.

4. Kriteria 4 : Waktu Masuk Islam

Jika dalam suatu daerah ditemukan seorang yang hafalan dan bacaan Al-Qur’annya sama, begitu juga dengan ilmu fiqihnya serta waktu hijrahnya, maka yang didahulukan orang yang paling dahulu masuk islam.


5. Kriteria 5 : Umur

Apabila empat kriteria diatas dimiliki oleh semua kandidat, maka didahulukan orang yang paling tua umurnya.


Semoga dapat bermanfaat. 
Wassalamualaikum


SUMBER: 


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »