Mustajabnya Doa Saat Hujan dan Hikmah Turunnya Hujan
Menjelang bulan Desember – Februari suasana musim hujan mulai terasa membasuh kekringan yang terjadi hampir di sepanjang tahun 2019. Bagaimana tidak, di tahun 2019 hujan begitu dinantikan oleh banyak orang, khususnya pertani. Saya berdomisili di Madura, dan tentu saja dengan panas dan kekeringan yang lumayan extreme di dareah saya, membuat hujan begitu dinantikan. Pasalnya jika Allah tidak menurunkan hujan, maka sumur akan mengering, sungai mengering, rumput sebagai pakan ternak tidak tersedia, dan para petani tidak dapat bertani.
Hujan merupakan anugerah dari Allah
Alhamdulillah, hujan yang turun di bulan-bulan penghujung tahun memberikan angin segar kepada seluruh mahluk Allah yang mendambakan hujan. Hujan yang turun di hari-hari belakangan ini Alhamdulillah telah kita rasakan nikmatnya dari Allah Ta’ala. Dan diharapkan Hujan yang diturunkan Allah dapat membawa manfaat untuk makhluk-makhluk Allah Ta’ala yang bermukim di bumi ini.
Do'a Saat Hujan
Maka dari itu, kita semua berharap bahwa hujan yang turun akan membawa keberkahan kepada kita semua.
Dari Ummul Mukminin, ’Aisyah radhiyallahu ’anha,
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]”. (HR. Bukhari no. 1032)
Ibnu Baththol mengathakan bahwa, ”Hadits ini berisi anjuran untuk berdo’a ketika turun hujan agar kebaikan dan keberkahan semakin bertambah, begitu pula semakin banyak kemanfaatan.” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 5: 18, Asy Syamilah)
Selain itu, perlu untuk diperhatikan bahwa waktu hujan adalah salah satu waktu yang dianjurkan bagi kita untuk berdoa.
Hal ini berdasarkan pada hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
“Dua do’a yang tidak akan ditolak: [1] do’a ketika adzan dan [2] do’a ketika ketika turunnya hujan.” (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan. Lihat Shohihul Jaami’ no. 3078).
Amalan Menyambut berkah Hujan
Sealin berdoa, tentu ada amalan- amalan lain yang dapat kita laukan ketika mendapat berkah Hujan. Diantaranya adalah :
Berdoa Ketika Hujan Lebat
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu saat pernah meminta kepada Allah agar diturunkan hujan. Setelah itu, saat hujan menjadi begitu lebat, beliau kembali memohon pada Allah agar menjadikan cuaca kembali cerah. Kemudian, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a,
اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ
“Allahumma haawalaina wa laa ’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari [Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan].” (HR. Bukhari no. 1014)
Syaikh Sholih As Sadlan mengatakan bahwa do’a di atas dibaca ketika hujan semakin lebat atau khawatir jika hujan tersebut akan dapat membawa dampak bahaya. (Dzikru wa Tadzkir, Sholih As Sadlan, hal. 28, Asy Syamilah) .
Berdoa Ketika Mendengar Suara Petir
Ketika ’Abdullah bin Az Zubair mendengar ada suara petir, dia menghentikan pembicaraan, kemudian mengucapkan, “Subhanalladzi yusabbihur ro’du bi hamdihi wal mala-ikatu min khiifatih” (Mahasuci Allah yang petir dan para malaikat bertasbih dengan memuji-Nya kerana rasa takut kepada-Nya).”
Berdoa Setelah Turun Hujan
Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jama’ah shalat, lalu mengatakan, ”Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian?” Kemudian mereka mengatakan,”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ
“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), makadialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71).
Dianjurkan Untuk Berwudhu dengan air hujan
Dalilnya, “Apabila air mengalir di lembah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Keluarlah kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat untuk bersuci”. Kemudian kami bersuci dengannya.”[ HR. Muslim, Abu Daud, Al Baihaqi, dan Ahmad. Lihat Irwa’ul Gholil no. 679]
Mengambil Berkah Dari Air Hujan
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, ”Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyingkap bajunya sampai tersiram hujan. Kemudian kami mengatakan, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kerana hujan ini baru saja Allah ciptakan.”[ HR. Muslim no. 898].
An-Nawawi menjelaskan, “Makna hadits ini adalah hujan itu rahmat yaitu rahmat yang baru saja diciptakan oleh Allah Ta’ala. Oleh kerana itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertabaruk (mengambil berkah) dari hujan tersebut.”[ Syarh Muslim, Yahya bin Syarf An Nawawi, 6/195, Dar Ihya’ At Turots Al ‘Arobiy, cetakan kedua, 1392 H]
Janganlah mencela hujan
Mungkin tanpa disadari kita pernah mengatakan "yah Hujan", "Yah jangan Hujan dulu dong!", “Aduh!! hujan lagi, hujan lagi”. Ketahuilah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menasihatkan kita semua agar jangan selalu menjadikan makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa sebagai kambing hitam jika kita mendapatkan sesuatu yang tidak kita sukai. Sebagai contoh, Nabi Muhammad melarang kita untuk mencela waktu dan angin karena waktu dan angin tidaklah dapat berbuat apa-apa.
Terdapat dalam sebuah hadits qudsi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.”[ HR. Bukhari no. 4826 dan Muslim no. 2246].
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,”Janganlah kamu mencaci maki angin.”[ HR. Tirmidzi no. 2252].
Dari dalil di atas terlihat bahwa mencaci maki masa (waktu) dan angin adalah sesuatu yang terlarang. Sama pula halnya dengan mencaci maki makhluk yang tidak dapat berbuat apa-apa, seperti mencela angin dan hujan. Karena hal tersebut adalah dilarang.
Semoga dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua.
Tag : makna hujan dalam islam, hujan dalam al quran, Anjuran untuk berdoa saat hujan, Doa apabila hujan Turun, berkah Hujan, Mustajabnya Doa Saat Hujan dan Hikmah Turunnya Hujan, doa hujan allahumma shoyyiban doa hujan arab doa hujan allahumma shoyyiban arab doa hujan pertama doa hujan reda doa turun hujan allahumma shoyyiban nafi'an doa minta turun hujan doa hujan angin. doa hujan allahumma shoyyiban doa turun hujan tulisan arab doa hujan allahumma shoyyiban arab doa minta hujan allahumma shoyyiban nafi'an rumaysho doa saat hujan turun lebat sunnah ketika hujan doa hujan reda
Sumber rujukan:
https://rumaysho.com/3759-doa-ketika-turun-hujan.html
https://www.hidayatullah.com/kajian/oase-iman/read/2015/02/18/39138/10-amalan-menyambut-berkah-hujan-2.html
EmoticonEmoticon