Seharusnya Menjawab Tidak!

January 21, 2015
19.39 – 21/01/2015

Apalah arti kebahagiaan, jika hati  masih tetap tidak bisa mendapatkan cahayanya yang hilang. Aku benar benar tersesat, aku selalu merindukan mereka disaat jauh. Namun mereka menerkamku saat aku dekat.



Mereka bukan yang diusir dari surga. Mereka adalah yang hatinya sudah benar benar sekarat namun tak bisa mati. Mereka adalah bagian dari hidupku , bersamaku sekarang. kebencian yang mereka miliki terhadapku, kedengkian yang selalu menyelimuti pikirannya kini benar benar sudah tumbuh bak pohoan oak yang bercabang cabang.

Aku tak menegerti apa yang aku lakukan hingga mereka membenciku. Yang aku tahu mereka sudah terkontaminasi, hati mereka di kabuti dan pikiran mereka di sesatkan. Ini yang aku lakukan, mencoba menyelamatkannya selagi bisa.

Aku tidak mengerti pribahasa apa yang tepat untuk menggambarkan hal ini. Aku malah dianggap terlalu berlebihan, keras padahal hanya sebatas bicara dan sedikit tindakan yang bisa mnegubah mereka menjadi apa yang seharusnya. Aku malah terikut arus, mereka yang di usir dar surga menggunakan saat-saat ini untuk menyesatkanku Dan mereka berhasil membuatku benar benar tersesat.

Aku tidak mendapat support oleh mereka yang kusayang, bahkan berpikir apa yang mereka  (yang terkontaminasi hatinya) perbuat itu wajar. Bagiku tidak, mereka sudah kelewatan. Sudah banyak bukti. Karena mereka aku bertengkar dengan mereka yang kusayangi hingga aku masuk dalam kehampaan dan kegelisahan.

Aku gagal kelihatannya, gagal memberi kebahagiaan bagi mereka yang ku sayang dan gagal untuk menyembuhkan mereka yang sudah terkontaminasi hatinya. Sungguh naas, aku datang dari jauh dengan tujuan membantu dan menghilangkan keburukan mereka, tapi yang kusayang meyuruhku untuk berhenti.

Seperti tidak ada lagi harapan bagiku hidup. Aku benar benar tidak ingin menyakiti hati mereka , yang ku sayang dan yang terkontaminasi hatinya. Jika aku bisa memutar roda kehidupan aku akan pergi ke masa ketika aku ditanyai apakah bersedia hidup di dunia, aku akan akan menjawab tidak! . aku tak sanggup menahan penderitaan melihat mereka yang kusayang malah tersakiti dan mereka yang terkontamiansi hatinya tidak bisa berubah dan hanya menyakiti yang kusayang setiap hari.

Akan lebih baik jika aku tidak ada, menjawab “tidak” saat ditanyai olehNya dulu. Setidaknya aku bisa membatu mereka yang kusayang melewati jembatan shiratal mustaqin yang seperti dikatakan Al-qu’an merupakan jembatan yang terdiri dari hanya sehelai rambut dibelah tujuh yang menjadi jalan ke surga.

Aku berdo’a  untuk tidak selamya tersesat dan mereka yang kusayang bisa memamhami apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang sebenarnya harus mereka lakukan. Begitu juga aku, menjalankan kewajibanku dan tetap dalam kefokusan menjalankan kewajiban dengan sebaik baiknya tanpa menuntut hak apa apa. Dan mereka yang terkontaminasi hatinya akan sadar terhadap apa yang mereka rasakan dan mereka pikirkan, aamiin.


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »