Assalamaualikum..
Artikel ini merupakan artikel lanjutan dari Pengalaman IELTS Bagian 1 – Belajar IELTS saat Kerja, Belajar IELTS Otodidak. Jika belum, silahkan dibaca dulu yah.
Kursus IELTS Preparation di Glue Institutte
Setelah belajar listening dan reading secara otodidak, saya memantapkan diri untuk mengambil kursus di Glue Institute.
Dilema - Kursus IELTS dimana ?
Tepatnya bulan desember 2017, saya bingung untuk mengambil kursus. Terdapat 2 pilihan saat itu yaitu di UI dan IALF. Biaya di UI sekitar 1.6 juta dan IALF mencapai 5.4 juta. Sangat sulit memutuskan mana yang terbaik di anatara kedua itu, karena masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. UI murah tapi gurunya local, sedangkan IALF mahal tapi gurunya bule dan lebih terjamin kualitasnya.
Sudah 1 minggu lamanya semenjak pendaftaran IELTS preparation class di UI buka, namun saya masih belum menentukan pilihan. Alhamdulillah, Allah baik sekali. Seorang teman saya memberitahukan bahwa ada tempat kursus yang murah, dan gurunya OK. Glue Institute namanya.
Glue institute merupakan lembaga pembelajaran Bahasa Inggris yang dimiliki oleh bapak Taufiq Effendi. Beliau merupakan lulusan Australia dan memiliki segudang prestasi beasisiwa ke luar negeri. Nah dari situlah semangat saya muncul, dan menambahkan Glue di list rencana lembaga kursus yang akan saya ambil. Glue hanya mematok harga 900 ribu dan memiliki ‘fitur tambahan’ yaitu bimbingan beasiswa. Namun saya tetap saja masih bimbang. IELTS preparation course di UI sudah tutup, karena sudah tidak tersedianya kursi. Maka dari itu tinggal Glue dan IALF.
Dengan mepetnya waktu yang dimiliki, saya harus memutuskan. Karena bingung sekali jadi saya menggunakan sebuah objek untuk menentukan.
Ceritanya, setelah solat ashar saya menggunakan ID card untuk menentukan pilihan dengan melemparnya ke atas sebanyak 3 kali. Apabila bagian A yang menghadap ke atas saat jatuh maka, lembaga IALF yg saya ambil. Apabila B, maka Glue yang mau tidak mau harus saya ambil.
Hasilnya, sebanyak 3 kali ID card yang saya lempar, bagian B selalu menghadap ke atas. Maka dari itu, saya putuskan untuk mendaftar di glue.
Belajar IELTS di Glue
Ternyata, Glue tidak menyediakan kurus IELTS melainkan kursus Bahasa inggris biasa untuk level beginner, very very beginner. Namun, karena Allah sudah menunjukkan saya untuk disitu, saya tetap memilih belajar di Glue. Saya mengambil kelas hari sabtu pukul 13.00-17.00 selama 3 bulan. Biayanya 900 ribu.
Setelah beberapa minggu berjalan, Pak taufiq menawarkan kelas IELTS selama lima kali perteemuan. Namun menambah biaya 100 ribu rupiah. Saya langsung meng-iyakan tawaran tersebut karena inilah yang saya cari. Alhamdulillah ya Allah, dipermudah lagi.
Dalam kelas IELTS ternyata ada 1 orang namanya Sani (she is my friend now). Dia juga berasal dari kelas regular hari rabu malam. Jadi dalam kelas IELTS tersebut hanya ada saya, sani dan pak taufiq. Kita focus di trik-trik writing, karena menurut saya writinglah yang paling thrilling.
Kelas dimulai sekitar bulan maret 2018 pada pukul 7 malam hingga pkul 9 malam pada hari kamis. Benar-benar terbayang effort yang telah saya lakukan mulai berangkat pukul lima sore dari kelapa gading Jakarta utara (kantor) ke rawamangun Jakarta timur.
Selain dari itu, saya juga selalu berkonsultasi ke pak Taufiq bagaimana membuat essay yang ‘killer’. Alhamdulillah, setelah mencoba beberapa beasiswa dan Gagal, akhirnya saya lolos beasiswa S2 ke Polandia.
Baca : Pengalaman Daftar Beasiswa Ignacy Lukasiewicz untuk Kuliah S2 di Polandia - Menunggu Penguman Sakral
Glue juga sering mengadakan kelas-kelas tambahan yang membahas TOEFL dan seminar beasiswa yang pematerinya langsung dari awardee beasiswa.
Alhamdulillah, Allah telah menunjukkan jalan yang terbaik bagi saya. So, buat teman-teman yang sedang belajar IELTS atau punya mimpi besar, jangan lupa untuk selalu mengandalkan Allah.
Di bulan februari 2018 saya sudah booking test IELTS di bulan april. Dan saat itu, les baru berjalan sebanyak 3 kali pertemuan karena class preparationnya baru dimulai bulan maret. Alhasil, mau tidak mau saya harus tetap ikut tes.
Selain itu 1 bulan sebelum tes, saya senantiasa menyiapkan waktu sebanyak 30 menit sampai 1 jam per hari untuk belajar IELTS. Jadi agar tidak ada terlalu menjadi beban dan tidak melulu menghawatirkan IELTS.
Berikut ini adalah video Glue. Jika ingin les, silahkan hubungi Pak Taufik ya ke nomer ini 6282231886667 / http://glueinstitute.com/.
EmoticonEmoticon