Rasa yang Masih Tertinggal

January 16, 2016
Hari hari yang telah saya lalui tidak pernah seburuk ini sebelumnya. Waktu seolah berbicara bahwa sebenarnya ia bergerak lebih cepat dari yang orang pikirkan, bahkan bisa lebih cepat lagi. Waktu yang berjalan diiringi asam manis kehidupan, seakan mereka berjalan beriringan seperti masakan yang lengkap dengan bumbunya. Rasa yang Masih Tertinggal

Hidup yang saya rasakan sebelum tahun 2013 jauh lebih baik daripada ini dan jauh lebih indah dengan berjuta khayalan juga imajinasi yang menghiasi kepala saya. Ya, semua indah sebelum dia datang. Sebelum saya mengenal dirinya dan sebelum saya merasakan kenyamanan berada di sampingnya.

Dia adalah seorang yang dapat membuat saya merasakan kenyamanan dan keindahan hidup. Dia yang menciptakan semua imajinasi yang saya miliki menjadi nyata dan dia adalah seorang yang tak akan pernah dapat terlupakan . Rasa yang Masih Tertinggal

Rasa yang Masih TertinggalBukan keindahan yang memikat saya, namun hatinya yang membuka kesempatan untuk hati ini untuk percaya padanya, untuk dapat mengerti hal yang tidak didasari dengan logika. Semua yang ada pada dirinya bukanlah kekurangan. Namun kesempurnaan. ya.. mungkin hanya saya yang dapat melihat kesempurnaan yang ada pada dirinya itu. Bahkan kekurangan yang ia miliki pun taka ada artinya jika dibandingkan dengan rasa sayang yang mulai tumbuh dan bertunas.

Waktu yang terus berjalan mengantarkan kami kepada sebuah kedekatan yang intim (konteks positif). Kebersamaan yang kami lalui seperti adik dan kakak. Tak banyak yang kami lakukan, hanya makan bersama. Dan itu adalah kebahagiaan tersendiri bagi saya. Saya ingat sekali, dia pernah mengajak saya makan di suatu tempat dan itu adalah yang pertama kalinya saya merasaakn kenyamanan dan tidak ingin jauh darinya. Rasa yang Masih Tertinggal

Hari berganti hari, tahun berganti tahun. Saya masih belum berani mengatakan yang sebenarnya.. begitu pula dia yang terbesut dalam diam. Hingga akhirnya rasa yang kami miliki terbuktikan. Dia seakan mencintai saya.  Rasa yang Masih Tertinggal

Saya beranikan untuk berbisik di telinganya bahwa saya amat mencintai dan merindukannya namun, tak ada satu patah katapun terucap. Ternyata bukti bukti yang telah kita temukan pada diri kita tidak pula memberikan keberanian untuknya dalam mengatakan yang sejujurnya.

Dia selalu diam. Selalu diam. Setelah sekian lama, saya berniat untuk berhenti mencari hadirnya diri ini di mata dan hatinya. Saya pergi dalam diam mencoba untuk tidak mengingat apa yang pernah kita lakukan dan apa yang sebenarnya ada dalam lubuk hati ini. Dia juga diam. Dan kami diam. Bukannya tidak berani untuk berkata sesuatu, namun hati ini seharusnya bukanlah untuk dia yang tidak menginginkan kehadiran diri ini yang selalu mencoba masuk kedalam hatinya untuk menemukan sesuatu yang berharga. Selain itu, saya mulai melihat amarah di matanya. Ya, amarah yang setiap kali hadir saat saya memandang wajahnya.

Saat ini kami tidak pernah lagi berhubungan, nampaknya saya berhasil emlupakan dirinya. Namun, ternyata ada sebekas rasa yang tertinggal. Rasa saying yang dulu pernah ada di hati ini tidak dapat dicabut. Mungkin jika di ibaratkan pohon, rasa saying ini sadalah pohon yang sudah tumbuh lebih dari seribu tahun yang sangat kokoh dan besar. Rasa yang Masih Tertinggal

Entah mengapa saya sering mengingatnya, membayangkan kebersamaan dulu dan berharap masih ada kesempatan untuk bersama kembali. Rasa ini memang benar benar masih tertinggal, tak bisa saya melupakan dirinya wlaupun masih ada diluar sana yang masih mengharapkan saya. Namun hati ini tak bisa, dia sudah memiliki tempat di hati ini.

Dia tak dapat terlupakan, rasa sayang ini masih tertinggal, saya masih belum dapat melupakannya dan hanya dapat mendambakannya lewat angan dan mimpi di hari hari kelam saya setelah kami terkubur dalam diam. Waktu yang kami miliki untuk melupkan masing – masing memang baru sebentar. Namun, sebenarnya hati ini menangis. Berharap dia akan hadir kembali membalas rasa yang pernah terucap namun, jika memang tidak saya berharap agar suatu saat yang terbaik yang akan mendampingi masing - masing.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »