Assalamualaikum,
Well, rasanya sudah lama saya tidak membuat konten yang berhubungan dengan pengalamn saya hidup di Eropa - Polandia, sebagai mahasiswa. Nah, dikesempatan kali ini saya ingin berbagi cerita tentang bagaimana puasa di Eropa.
Bagaimana Puasa di Eropa - Puasa 18+ Jam Sehari! |
Bagaimana Puasa di Eropa - Puasa 18+ Jam Sehari!
Tahun 2019 adalah tahun pertama saya kuliah di Polandia. Saya mengambil jurusan Ilmu komputer (Computer Science) dan spesialisasi yang saya ambil adalah teknik internet (internet engineering). Saya pikir, telah banyak cerita yang sudah saya tulis dalam blog ini mulai dari pengalaman kuliah, persahabatan, duka cita, hingga perbedaan budaya. Maka dari itu, dikesempatan ini saya ingin membagikan pengalaman puasa pertama saya di Polandia yang menurut saya "wajib" saya bagikan sebagai referensi/informasi untuk pembaca.
Baca juga : Kuliah di Polandia - Persahabatan, Sekutu, Ujian dan Bar (segera)
Alasan mengapa saya membuat artikel ini adalah didasari dari pertanyaan teman-teman saya yang selalu bertanya tentang bagaimana pengalaman puasa di Eropa. Berikut saya sudah rangkum poin-poin menarik terkait pertanyaan yang saya dapatkan dari teman-teman saya.
Kapan Mulai Puasa ?
Ditahun 2019, bulan puasa di polandia dimulai tepatnya pada tanggal 6 Mei. Sama dengan Indonesia. Walaupun, Indonesia sudah mulai duluan.
Apa saja yang dipersiapkan dalam menyambut Ramadhan ?
Jujur, saya tidak ada persiapan apa-apa saat menyambut bulan Ramadhan. Hanya perasaan bahagia saja karena tahun ini adalah puasa pertama saya di Eropa. Dimana puasa tahun ini adalah puasa yang saya idam-idamkan dari dulu - saat menjadi pemburu beasiswa.
Baca juga : Kuliah gratis di Polandia
Berapa Jam Puasa di Polandia?
Rentang puasa di Polandia mulai dari 17-18+jam. Di hari terakhir kalau tidak salah sudah 18+ jam. Alhamdulillah, musim disaat itu merupakan peralihan dari musim dingin ke musim semi jadi lumayan hangat.
Waktu subuh di awal-awal puasa yaitu pukul 3.30 dan terus naik hingga 2.** di hari-hari terakhir puasa. Sedangkan waktu maghrib disini yaitu sekitar 20.30 di awal-awal puasa dan 20.45+ di hari-hari terakhir puasa.
Buka Puasa gimana ?
Berbeda dengan puasa di Indonesia yang ketika berbuka, (mungkin) semua jenis minuman seperti es blewah, es teh, es jeruk, dll dihidangkan. Di sini, saya tidak berbuka puasa dengan es marj*n, sirup a*c dll. hanya nasi dan air hangat serta serial doraemon yang selalu menemani saya saat berbuka.
makanan ala kadarnya |
Duka saat berbuka adalah terkadang saya tidak bisa menikmati waktu beruka karena harus buru-buru sholat dan langsung menuju ke halte tram agar dapat sampai tepat waktu di mejid untuk melaksanakan solat terawih. Telat semenit, saya harus menunggu tram berikutnya yang akan tiba 20-30 menit kemudian. Tak jarang saya harus berlari dari asrama ke halte tram terdekat yang jaraknya sekitae 400-500 meter.
Bagaimana Terawih di Eropa?
Saya ingat betul saat terawih hari pertama saya berangkat lebih awal (sangat awal). Jadi terawihnya mulai jam 10 malam dan saya sudah berangkat dari asrama sekitar pukul 08.45, saking bahagianya. Sesampainya di Masjid, zonk! ternyata masih sepi tidak ada orang. Padahal saya pikir akan ramai seperti di Indoensia.
Masjid As-salam dimalam hari |
Terawih di sini 4 salam ditambah 3 rakaat witir (2 dan 1). Jemaah yang sholat kira-kira 4-6 shaf (pria).
Kemudian setelah selesai sholat, saya harus buru-buru menuju ke halte tram terdekat (yang jaraknya sekitar 300-400 meter) untuk mendapatkan tram terakhir yang arahnya langsung menuju ke asrama saya. Tak jarang saya dan beberapa teman-teman saya harus lari dengan mode kecepatan ++ karena takut terlewatkan tram. Maklum, tram disini sering tepat waktu dan jarang telat.
Lihat juga :
Satu-satunya masjid di Polandia
Kuliah, Tidur dan Sahur Saat Puasa di Eropa
Ini adalah poin yang menurut saya paling menarik. Antara tidur, kuliah dan sahur.
Setelah pulang dari mesjid saya tidak tidur melainkan harus menyelesaikan tugas kuliah, belajar untuk persiapan ujian (#eaaa) atau terkadang mempersiapkan sahur. Karena, jika saya tidur saya tidak yakin saya bisa bangun tepat waktu dan melakukan solat subuh serta makan sahur.
Alhasil, saya harus tidur setelah melakukan solat subuh (tidur selama kurang lebih 4 jam) dan harus buru-buru pergi ke kampus. Sedikit melelahkan memang, namun karena ini adalah kewajiban saya, maka semua ini mau tidak mau harus dilakukan dengan hati yang ikhlas, sabar serta dengan senyuman.
Oh iya, saat sahur, saya juga makan seadanya. Bahan apapun yang ada di kulkas, maka itu yang saya masak hehe. Alhamdulillah untuk hal makanan, saya tidak terlalu pilih-pilih. Kecuali daging-dagingan yang dijual di supermarket yang tidak terindikasi "Halal".
Kegiatan apa saja yang dilakukan saat Puasa di Eropa ?
Selain kuliah, dan kegiatan-kegiatanseperti terawih, masak berbuka dan sahur, Saya juga mengisi ramadhan saya dengan kegiatan-kegiatan islami yang dikoordinatori oleh organisasi One Day One Zloty (ODOZ) dan PPI Polandia. Untuk lebih lengkapnya silahkan cek akun instagram ODOZ :) .
Ditambah lagi, setiap hari sabtu selama bulan Ramadhan, pengurus mesjid meengadakan acara buka bersama. Dan itu merupakan saat yang paling ditunggu-tunggu. Karena hanya saat itulah kami bisa merasakan yang namanya "makan enak".
Kemudian di 10 hari terakhir, pengurus mesjid akan menyediakan sahur gratis bagi siapa saja melakukan I'tikaf.
Kegiatan i'tikaf di masjid |
Sahur bersama |
Sahur bersama |
I'tikaf di mesjid |
bersama imad dan fajrin, balik ke rumah setelah i'tikaf |
Hari Raya di Eropa seperti apa ?
Ada beberapa teman saya yang bertanya tentang Hari raya Idul fitri di Polandia, "disana ada lebaran gak ?". Jawabannya, Ada!. Disini kami melaksanakan solat idul fitri dan lebaran di mesjid.
Persiapan Hari Raya |
Ada banyak sekali orang-orang yang datang dari luar kota wroclaw untuk melaksanakan solat idul fitri dan berlebaran di mesjid, karena didaerah mereka tidak terdapat mesjid atau islamic center. Sehingga saat lebaran, banyak sekali jemaah yang hadir dan melaksanakn solat di halaman masjid saking banyaknya jemaah, mashaAllah..
Bersama mustofa, fajrin dan Ulug di hari lebaran |
Bersama geng Indonesia |
Bersama Darwin - teman kelas |
Bersama Ulug, Devron, darwin dan dia(lupa namanya) |
Saya ingat betul, sete;ah saya melaksanakan solat idul fitri saya harus bergegas menuju ke kampus karena saya ada mata kuliah terakhir matematika diskrit saat itu, I know I supposed to take a day off-it's Eid!.
Baca juga : Kuliah di Polandia - Keajaiban : IPK pertama 4.87 dari 5.0 (segera)
Semoga tahun depan kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk bertemu ramadhan lagi.
Wassalamualaikum
Tag:
Puasa di Eropa, pengalaman puasa di benua eropa, muslim di eropa, ramadhan di eropa, puasa di eropa berapa jam, bagaimana puasa di eropa, berpuasa di eropa, mahasiswa di eropa, bagaimana puasa di eropa.
EmoticonEmoticon