Pemrograman merupakan sebuah hal yang sangat rumit. Didalam pengkodingan programus teliti fungsi apa yanga akan kita pakai hal hal yang kecilpun harus di perhatikan, misalnya dalam membuat rancangan program kita harus teliti fungsi apa yanga akan kita pakai dan bagaimana program itu bisa berjalan dengan baik.
Ketidaktahuan terhadap tersebut merupakan hal yang biasa namun perlu disadari bahwa sebagai calon programmer kita juga harus belajar dari dasar yaitu dengan mengenal Pseudocode dan Flowchart.
Flowchart
Untuk menggambarkan alur logika dalam komputasi digunakan standar dasar pemodelan yaitu menggunakan flowchart. Flowchart menunjukkan aliran proses dari awal sampai penyelesaian komputasi. Dalam standar yang lebih kompleks flowchart juga dapat dimodelkan dalam Unified Modelling Language (UML) yaitu menggunakan diagram activity. Dimana diagram activy adalah flowchart yang melibatkan berbagai interaksi pengguna ataupun domain sistem.
Standar model flowchart - Simbol Proses lojik
Flowchart Algoritma
Untuk menunjukkan proses algoritma pemrograman sehingga mudah untuk dimengerti dapat menggunakan standar flowchart. Percabangan,
Add caption |
Pseudocode
Pseudocode adalah metode penulisan bahasa inggris sederhana yang merepresentasikan lojik algoritma pemrograman. Pseudo berarti tiruan, sedangkan Code adalah kode program sehingga pseudocode bisa disebut sebagai kode tiruan dari program sebenarnya yang dituliskan dalam standar bahasa inggris untuk mendekatkan dengan perintah-perintah yang terdapat pada bahasa pemrograman.
Pada dasarnya struktur pseudocode hanya dibagi atas 6 perintah yaitu :
1.Sequence, memiliki cakupan perintah yang luas untuk perintah eksekusi proses,contoh diantara kata kunci yang sering digunakan
• Input:READ,OBTAIN,GET
Contoh: READ height; READ Weights; OBTAIN range; GET radius
• Output: PRINT, DISPLAY, SHOW
• Perhitungan: COMPUTE, CALCULATE, DETERMINE
• Inisialisasi: SET, INIT
• Counter: INCREMENT, DECREMENT, DELAY
2. While, digunakan untuk menyatakan perulangan dengan pengujian kondisi diawal (*lebih sesuai untuk perulangan tanpa batas yang tetap)
Contoh:
WHILE condition
Sequence
ENDWHILE
3. If-Then-Else, digunakan untuk menyatakan persyaratan lojik kebenaran atau disebut BOOLEAN.
Contoh:
IF condition THEN
sequence 1
ELSE
sequence 2 ENDIF
4. Repeat-Until, digunakan untuk menyatakan perulangan dengan pengujian kondisi akhir.
Contoh:
REPEAT
Sequence
UNTIL condition
5. For, digunakan untuk menyatakan perulangan dengan batasan range sejumlah angka tertentu.
Contoh:
FOR count=0 TO 10 DO
sequence
ENDFOR
6. Case, digunakan untuk pilihan kondisi tertentu,
Contoh:
CASE grade OF
“A” : points = 4
“B” : points = 3
“C” : points = 2
“D” : points = 1
“E” : points = 0
ENDCASE
*Aturan dasar Penulisan pseudocode:
• Lebih mudah gunakan huruf kapital untuk menyatakan fungsi atau prosedur
• Gunakan huruh kecil untuk penulisan variable
Contoh pseudocode untuk memasak mie goring :
BEGIN
SET flavor IN plate
OBTAIN pan with 11 OF water
SET pan IN stove
BURN-UP stove
DELAY 30 seconds
SET indomie IN pan
FOR 1…5 DO
STIR-UP indomie
ENDFOR
FILTER indomie AND water
SET indomie IN plate
REPEAT
MIX indomie AND flavour
UNTIL average
END